mengatasi dan mencegah permasalahan pada kepribadian remaja
cara untuk mengatasi dan mencegah permasalahan pada kepribadian remaja antara lain :
a. Tingkatkan keagamaan sejak dini
menurut ilmu Psikologi menyebutkan bahwa kehidupan beragama dalam lingkungan anak khususnys keluarga menjadikan sebuah anak sebagai seseorang yang tahu akan kewajiban dan batasan tentang apa yang boleh dilakukan dan yang tidak dengan memahami sebab akibat dari suatu perbuatan, biasanya kalau kita mengedukasi seseorang sedari kecil orang tersebut selalu berpegang teguh pada apa yang ia pelajari dan percayai.
b. Isi waktu bersama
Remaja memang bukan anak-anak lagi yang mau pergi dengan orang tua kemanapun bersama.Oleh karena itu remaja biasanya lebih memilih atau menyukai mengisi waktu mereka bersama teman temanya. Karena seringkali anak remaja yang kurang kasih sayang mendapatkan kesulitan untuk bercerita dan akhirnya lari pada kenakalan remaja.untuk mencegah hal tersebut kita hasrus berusaha mengisi waktu remaja dengan waktu waktu kebersamaan yang positif sehingga terjauh dari lingkungan dan perbuatan yang bersifat menyimpamg.
c. Campur tangan orang tua
Sebagai orang tua, hendaknya membantu memberikan pengarahan agar anak dapat menyalurkan bakat, minat dan hobi si anak kearah positif. Seringkali anak yang nakal karena mereka tidak terarah untuk melakukan hal positif. orang tua harus paham betul bahwa dalam tahap atau masa perkembangan remaja sangat membutuhkan peran orng tua sebgai lentera mereka agar tidk tersesat kepada jlan yang menjurus kepada penyimpangan.
d. Sugesti positif
Terkadang beberapa anak berubah menjadi anak nakal akibat pengaruh dan paksaan atau dari orang atau faktor luar. untuk mengatasinya bisa menumbuhkan lebih banyak pikiran-pikiran positif (kognisi). Contohnya memberikan sugesti bahwa melakukan hal yang baik akan jauh lebih menyenangkan. dalam hal ini orang tua sangat penting terlibat, serta jika di lingkungan sekolah ada seorang koselor yang harus memberikan bimbingan dengan sugesti sugestinya. peran konselor di sekolah seringkali kurang optimal karena mungkin di salah artikan, fungsi konselor itu bukan hanya untuk siswa yang bermasalah saja tapi juga seluruh siswa. menurut uu no 20 thn 2003 koselor itu adalah seorang profesional mencakup guru, dosen dsb.